“Dragon Age: The Veilguard” Curi Perhatian Gamer Indonesia dengan Epik Fantasi Baru

“Dragon Age: The Veilguard” Curi Perhatian Gamer Indonesia dengan Epik Fantasi Baru
“Dragon Age: The Veilguard” Curi Perhatian Gamer Indonesia dengan Epik Fantasi Baru

Mt-polices.com – Dragon Age: The Veilguard, seri terbaru dari franchise RPG legendaris BioWare, telah menjadi sensasi di kalangan gamer Indonesia sejak rilisnya pada 31 Oktober 2024 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X/S. Game ini memperkenalkan dunia Thedas yang lebih hidup dengan visual memukau dan narasi mendalam. Mengikuti petualangan Rook, protagonis baru, dalam misi menghentikan dewa elf kuno yang mengancam kehancuran. Tagar #VeilguardID meledak di platform X.

The Veilguard menawarkan gameplay action RPG dengan sistem pertarungan dinamis, menggabungkan serangan jarak dekat dan sihir. Serta mekanisme companion-driven yang memungkinkan interaksi mendalam dengan tujuh karakter pendamping. Seperti Bellara dan Harding. Pilihan dialog yang berdampak pada cerita tetap menjadi ciri khas BioWare, dengan IGN memberikan skor 9/10, menyebutnya “kembalinya kejayaan Dragon Age.” Komunitas gamer di Surabaya dan Yogyakarta ramai menggelar diskusi offline, berbagi strategi di kafe gaming.

Kontroversi muncul di X ketika beberapa pemain mengkritik pergeseran dari gaya taktikal Dragon Age: Origins ke aksi cepat, yang dianggap “terlalu kasual.” “Ceritanya epik, tapi combat-nya kurang dalam,” tulis

BioWare merespons dengan patch pada Desember 2024, menambahkan opsi kesulitan lebih tinggi. Hingga Mei 2025, game ini terjual 4 juta kopi global, dengan Indonesia menyumbang puluhan ribu pemain.

Kominfo belum mengomentari distribusi, tetapi antusiasme lokal menunjukkan potensi pasar RPG di Indonesia. The Veilguard menginspirasi diskusi tentang pengembangan game fantasi lokal, dengan harapan studio Indonesia bisa menciptakan narasi sekelas ini.

“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa

“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa
“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa

Mt-polices.com – Black Myth: Wukong, action RPG epik dari Game Science, terus mencuri hati gamer Indonesia sejak rilis globalnya pada 20 Agustus 2024 untuk PC dan PS5. Game ini, yang terinspirasi dari novel klasik Tionghoa Journey to the West, menempatkan pemain sebagai Sun Wukong, Raja Kera. Dalam petualangan melawan monster mitologi di dunia fantasi yang memukau. Tagar #WukongIndonesia meledak di platform X.

Gameplay Black Myth: Wukong menggabungkan mekanisme Souls-like dengan aksi cepat, menawarkan pertarungan bos yang menantang dan sistem transformasi unik, di mana pemain bisa berubah menjadi makhluk mitologi seperti serangga atau burung. Ceritanya yang kaya akan budaya Tionghoa. Dipadukan dengan narasi emosional, mendapat skor 9/10 dari GameSpot, yang menyebutnya “perpaduan sempurna antara budaya dan aksi.” Komunitas Indonesia, terutama di Jakarta, mengadakan streaming party di kafe gaming untuk merayakan rilisnya.

Kontroversi muncul di X ketika beberapa pemain memperdebatkan tingkat kesulitan, dengan keluhan bahwa beberapa bos terlalu sulit bagi pemain kasual. “Wukong ini bikin jantungan, tapi epik banget!” tulis

Game Science merespons dengan patch pada Oktober 2024, menambahkan opsi kesulitan lebih mudah. Hingga Mei 2025, game ini terjual 10 juta kopi global, dengan Indonesia menyumbang puluhan ribu pemain.

Kominfo belum mengomentari distribusi game ini, tetapi antusiasme lokal menunjukkan potensi pasar untuk game berbasis mitologi. Black Myth: Wukong tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi diskusi tentang pengembangan game lokal bertema budaya Nusantara, dengan harapan studio Indonesia bisa menciptakan karya sekelas ini.

Ledakan Epik! Void Reaver: Dawn of Infinity dan Game-Ggame Panas Lainnya di Mei 2025!

Ledakan Epik! Void Reaver: Dawn of Infinity dan Game-Ggame Panas Lainnya di Mei 2025!
Ledakan Epik! Void Reaver: Dawn of Infinity dan Game-Ggame Panas Lainnya di Mei 2025!

Mt-polices.com – Dunia gaming diramaikan peluncuran Void Reaver: Dawn of Infinity, game action RPG co-op dari studio Australia, Quantum Pulse Games. Dirilis pada 17 Mei 2025 untuk PS5, Xbox Series X/S, PC (Steam), dan Nintendo Switch 2, game ini menggaet 1,6 juta pemain dalam 48 jam, menurut SteamDB. Dengan grafis memukau menggunakan Unreal Engine 5 dan cerita tentang pasukan Reaver melawan invasi kosmik, Void Reaver meraih skor 9/10 dari GamesRadar, disebut “saingan serius Destiny 2.”

Pemain berperan sebagai Reaver, prajurit dengan kemampuan Infinity Core untuk mengendalikan elemen seperti api atau gravitasi. Dunia open-world multiplanet menawarkan eksplorasi luas, dengan misi dinamis dan bos raksasa yang membutuhkan strategi tim. Mode co-op mendukung hingga enam pemain, sementara fitur CoreCraft memungkinkan kustomisasi skill dan armor. “Game ini bikin lupa dunia nyata! Raid bosnya gila!”

Selain Void Reaver, Mei 2025 menghadirkan judul-judul seru lainnya:

  • Astro Bot: Cosmic Rescue (14 Mei, PS5): Sekuel platformer 3D dengan level antargalaksi, dipuji IGN sebagai “game keluarga terbaik 2025.”
  • Until Dawn: Redux (19 Mei, PS5, PC): Remake horor interaktif dengan visual baru dan ending tambahan.
  • Balatro: The Dealer’s Cut (16 Mei, PC, konsol): DLC besar untuk roguelike kartu, menambahkan mode cerita.
  • Dredge: The Iron Rig (DLC, 15 Mei, PC, konsol): Ekspansi horor memancing dengan rig misterius.

Dengan harga Rp140 ribu (PC) dan Rp380 ribu (konsol), Void Reaver: Dawn of Infinity adalah keharusan bagi penggemar RPG aksi. Siap menyelamatkan galaksi? Unduh sekarang!